☔ Hama Tanaman Anggrek Yang Menyerang Lembaran Daun Anggrek Yaitu

Anggrekadalah tanaman hias bunga yang bersifat benalu yang bunganya indah. Bunga Anggrek sudah dikenal lama sejak 200 tahun lalu. Untuk hama bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu: Gejala: menyerang lembaran daun anggrek. Pengendalian: dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai insektisida/dijebak Tinggitanaman anggrek berbeda beda, maksimum mencapai 2,5 meter namun pada umumnya 60 centimeter dan diameter batang 3-10 cm. Menurut Jeanne Rose (2008) anggrek merupakan tumbuhan yang membutuhkan suhu sekitar 600-850 F. Kelembapan optimum 40-70 persen dan cahaya sinar matahari yang tidak langsung. Pengendalianmekanik mencakup usaha untuk menghilangkan secara langsung hama serangga yang menyerang tanaman. Pengendalian mekanis ini biasanya bersifat manual. Mengambil hama yang sedang menyerang dengan tangan secara langsung atau dengan melibakan tenaga manusia telah banyak dilakukan oleh banyak negara pada permulaan abad ini. Tumbuhanapa yang mencicipi serangga ini. anggrek (apa saja), tanaman karet (semua spesies tanaman ini), buah jeruk; nanas ruangan dan bromeliad lainnya, pohon-pohon palem (dan sebagian besar dari semua hama ini suka menggerogoti daun kipas), anthurium, dracaena, kembang sepatu; oleander, boxwood; yucca; Bagaimana memahami bahwa suatu tanaman tentanghama dan penyakit yang menyerang pada tanaman anggrek beserta pencegahan dan solusi yang relevan untuk mengatasinya. Program aplikasi ini dikembangkan menggunakan metode certainty factor. Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mengidentifikasi hama dan penyakit dengan menggunakan certainty factor. HamaSeperti jenis tanaman lain, anggrek spesies pun tidak luput dari ancaman serangan hama. Serangga, ulat, ngengat, kutu, dan siput merupakan beberapa contoh hama yang sering mengganggu tanaman anggrek. Hama-hama tersebut umumnya menyerang atau memakan bagian tanaman seperti daun atau bunga. BUDIDAYAJAGUNG MANIS (Pak LIARI) (VIDEO) Tata cara budidaya tanaman sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan serta hasil panen yang akan dicapai nantinya. Dimana cara budidaya meliputi banyak hal, seperti Persiapan lahan, bibit, perawatan, pemupukan, pengendalian hama/penyakit dan panen. CARA APLIKASI DIGROW JAGUNG. PERSIAPAN LAHAN. Hamaini menyerang jenis-jenis anggrek Phalaenopsis amabilis, Vanda tricolor, V. coerulea, Arundina sp. dan Aspathoglottis sp. Penyakit ini terutama merugikan Phalaenopsis sp. Bagian tanaman yang terserang yaitu daun dan titik tumbuh. Penyakit sangat cepat menjalar, dan pada daun yang terserang terjadi bercak lunak, kebasah-basahan dan Carapaling ekstrim yang bisa dilakukan adalah menggunduli semua daun tanaman yang terserang, lalu semprot dengan larutan fungisida. • Anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari, misalnya Cattleya sp. memerlukan cahaya +40%, Dendrobium . Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Anggrek – Hama dan Penyakit Tanaman merupakan dua masalah yang kerap menyerang tanaman, tak terkecuali juga pada tanaman anggrek. Hama dan penyakit pada tanaman anggrek biasanya disebabkan karena lingkungan sekitar tanaman yang tidak terjaga sehingga virus dan jamur menyebar ke tanaman anggrek. Hama dan penyakit pada tanaman anggrek merupakan salah satu hal yang paling ditakutkan, karena serangan hama dan penyakit menyebabkan tanaman anggrek menjadi sakit, seperti merusak daun, menghambat pertumbuhan dan membuat anggrek tidak indah lagi, bahkan beberapa kasus serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan kematian pada tanaman anggrek. Baca Juga Cara Budidaya Anggrek Ada banyak sekali jenis hama dan penyakit pada tanaman anggrek. Berikut ini beberapa jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman anggrek, antara lain 1. Semut Gejala Merusak akar dan tunas muda yang disebabkan oleh cendawan. Pengendalian Rendam pot dalam air dan ciptakan lingkungan bersih di sekitar rak/sebaiknya pot digantung. 2. Belalang Gejala Pinggiran daun rusak dengan luka bergerigi tak beraturan. Perlu pengamatan cermat pada jenis belalang berukuran kecil. Pengendalian Segera lakukan penyemprotkan insektisida yang bersifat racun kontak/yang sistematik Bila jumlahnya sedikit bisa langsung dimusnahkan/dibunuh. Baca Juga Cara Merawat Anggrek Dalam Pot Di Rumah 3. Tungau/kutu perisai Gejala Kutu menempel pada pelepah daun Kutu berwarna kemerahan dengan jumlah banyak Bekas serangan berupa bercak hitam dan merusak daun Pengendalian Gosok dengan kapas dan air sabun Jika serangan sudah parah, harus disemprot oleh insektisida dengan dosis 2 cc/liter. 4. Trips Gejala Kutu menempel pada buku-buku batang dan daun muda Menimbulkan bercak abu-abu dipermukaan daun Merusak bunga hingga bentuk bunga tidak menarik. Pengendalian Semprot insektisida secara periodik dan teratur pot anggrek 5. Keong Gejala Menyerang lembaran daun anggrek. Merusak daun. Pengendalian Pada jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; Pada jumlah banyak perlu disemprot menggunakan insektisida/dijebak dengan bubuk prusi. Baca Juga Cara Menanam Anggrek Dendrobium 6. Kumbang Gejala Menyebabkan lubang pada bagian yang terserang Akibat kumbang penggerek batang menyebabkan kerusakan di tengah batang yang tampak dari luar. Larva yang menetas dari telur merusak daun anggrek. Pengendalian Lakukan penyemprotkan tanaman yang diserang dengan menggunakan insektisida sistemik secara rutin Bersihkan pot dari kepompong dan telur kumbang dengan jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru. 7. Ulat daun Gejala Menyerang dan merusak daun, kuncup bunga, tunas daun dan bunga yang sedang mekar. Pengendalian Pada jumlah sedikit bisa dibunuh dengan tangan Pada jumlah banyak lakukan penyemprotan insektisida sistemik Sebaiknya pisahkan tanaman yang terserang ulat daun dengan tanaman anggrek yang sehat. 8. Kepik Gejala Kepik akan menghisap cairan daun tanaman anggrek Muncul bintik putih/kuning Tanaman yang diserang lama kelamaan akan gundul dan tidak berhijau daun lagi. Baca Juga Cara Menanam Anggrek Bulan Pengendalian Lakukan penyemprotan insektisida yang sama seperti untuk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang dan trips. 9. Kutu tudung Gejala Daun menjadi kuning Tanaman menjadi tidak sehat Daun berwarna coklat dan mati Pengendalian Lakukan perawatan seperti halnya membasmi ulat kumbang dan trips. 10. Kutu babi Gejala Kerusakan yang ditimbulkan seperti akibat semut Tapi tidak menyerang tunas daun. Pengendalian Lakukan perendaman untuk mengusir kutu babi dari pot anggrek. 11. Red Spinder Gejala Menyebabkan bercak putih di bagian bawah daun Permukaan atas menjadi kuning dan lama kelamaan daun mati. Pengendalian Jika jumlahnya sedikit cukup diambil dengan menggunakan isolatip lalu dibakar/menggosok daun dengan alkoho Pada jumlah banyak maka perlu menggunakan insektisida dengan bahan aktif diazinon, dicofol. Baca Juga Cara Menanam Anggrek Dengan Sabut Kelapa Penyakit Tanaman Anggrek 1. Penyakit Rebah Kecambah Penyebab Penyebaran penyakit melalui air Gejala Pada awal penyerangan penyakit muncul bercak kecil bening pada permukaan daun, lalu melebar. Penyakit akan menular ke atas hingga titik tumbuh tunas serta pada bagian bawah hingga ujung akar. Kecambah anggrek akan membusuk dan mati Pengendalian Sebaiknya buang bibit yang sakit atau musnahkan dengan dibakar Pot dan kumpulkan kecambah dikeringkan dan semprot dengan fungisida. 2. Penyakit Buluk Penyebab Biasanya akibat kultur spora cendawan terbawa oleh biji anggrek karena tutup botol tidak steril. Gejala Biji anggrek tidak berkecambah Persemaian dalam botol akan gagal Kecambah akan mati atau layu jika terserang cendawan penyakit buluk Pengendalian Keluarkan media dari botol, lalu tutup botol kembali setelah dilakukan sterilisasi. Jika kecambah sudah terlanjur besarm segera keluarkan dari botol dan cuci dengan fungisida lalu tanam kecambah dalam pot. Baca Juga Cara Menanam Anggrek Hidroponik 3. Penyakit bercak coklat Penyebab Bakteri akan menginfeksi melalui daun basah atau di bekas luka pada daun. Sentuhan daun yang sakit pada daun sehat dapat menularkan penyakit ini. Gejala Menimbulkan bercak kecil bening pada pucuk daun. Dalam beberapa hari dapat meluas ke seluruh kompot, Daun kecambah anggrek menjadi rusak dan mati. Penyakit ini sangat ganas, karena mematikan dan cepat menular. Pengendalian Penyakit ini sangat sulit penyakit dikendalikan. Pada serangan yang parah, tidak ada jalan lain kecuali memusnahkan seluruh kecambah anggrek. 4. Penyakit busuk hitam Penyebab cendawan Phytopytora Omnivora. Gejala Pada pangkal daun muncul warna kehitaman Daun akan melunak dan busuk, akhirnya daun mati. Pengendalian Lakukan penyemprotan fungisida seperti Baycor Dithane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban atau Banrot. Untuk yang berbentuk tepung gunakan dosis 2 gram/2 liter air. Baca Juga Jenis Hama Penyakit Pada Tanaman Alpukat 5. Penyakit bercak hitam Penyebab Penyakit bercak hitam menular melalui akar dan alat yang tidak steril Gejala Pada tanaman yang terserang, akan timbul warna coklat kehitaman Penyakit menyerang dari daun ke atas sampai ke tunas dan ke bawah hingga ujung akar. Penyakit bercak hitam menyebabkan tanaman kerdil, dan mengakibatkan kematian. Pengendalian Potong dan buang bagian yang terserang bakteri bercak hitam Lakukan penyemprotan fungisida Siram alkohol atau bakar pada alat-alat potong sebelum digunakan agar steril. 6. Penyakit Cymbidium Penyebab virus Mozaic Cymbidium. Gejala Muncul bercak kekuningan pada tanaman anggrek lalu muncul jaringan mati berbintik, bergaris atau lingkaran. Khusus pada Cattleya, bercak tadi berwarna coklat atau hitam cekung. Pada daun tua banyak sekali menunjukkan adanya bintik jaringan yang mati. Pengendalian Penyakit ini hanya bisa dilakukan pencegahan dengan membuang bagian tanaman yang sakit, serta mensterilkan segala alat yang dipakai. Baca Juga Hama Penyakit pada Tanaman Anggur 7. Penyakit busuk akar Penyebab cendawan Rhizoctonia Solani. Gejala Akar leher membusuk mencapai rhizoma dan umbi batang Daun dan umbi batang menguning, berkeriput, tipis dan bengkok Tanaman menjadi kerdil dan tidak sehat Pengendalian Potong dan buang bagian tanaman yang sakit, lalu bekas potongan di semprot dengan fungisida Benlate. 8. Penyakit bercak bercincin Penyebab virus TMVO Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum. Gejala Pada permukaan daun akan timbul lingkaran atau garis-garis kekuningan. Pengendalian Penyakit ini hanya bisa dilakukan pencegahan dengan membuang bagian tanaman yang sakit, serta mensterilkan segala alat yang dipakai. Baca Juga Hama dan Penyakit Tanaman Durian 9. Penyakit layu Penyebab cendawan Fusarium Oxyporium. Gejala Gejala mirip pada penyakit busuk akar, namun pada rhizoma terdapat garis-garis, atau lingkaran berwarna ungu. Pada serangan berat menyebabkan seluruh rhizoma menjadi ungu, dengan pembusukan pada umbi batang dan tanaman tidak sehat. Pengendalian Buang bagian yang terserang penyaki, lalu semprot bekasnya dengan Benlate. Segera pindah ke media tanam baru Usahakan mendapat aliran udara yang lancar di sekitar tanaman. 10. Penyakit busuk lunak Penyebab bakteri Erwinia Cartovora. Gejala Daun dan akar membusuk serta berbau Penyakit cepat meluas, namun khusus pada rhizoma dan umbi batang, penyebarannya agak lambat. Pengendalian Sterillkan alat kebun Potong dan buang bagian yang terserang Lalu semprotkan Physan 20, pot tanaman disemprot dengan formalin 4 %. Baca Juga Cara Mengatasi Busuk Buah Pada Tanaman Cabe 11. Penyakit busuk Penyebab cendawan Sclerotium Rolfsi. Gejala Terdapat bintik kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yang terkena penyakit. Pengendalian Potong dan buang bagian tanaman yang terserang penyakit. Semua media tanaman dan pot diberi desinfektan dengan larutan formalin 4 % ataupun fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam. 12. Penyakit bercak coklat Gejala Muncul bercak coklat pada permukaan daun Lalu menyebar keseluruh bagian tanaman. Pengendalian Buang bagian daun yang terserang penyakit Lakukan penyemprotan fungisida/ antibiotika Streptomycin atau Physan 20. Baca Juga Hama dan Penyakit Pada Tanaman Kentang Itulah beberapa tips Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Anggrek Paling Ampuh. Semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber literasi bagi pembaca. JAKARTA, - Phalaenopsis atau anggrek bulan dan jenis anggrek lainnya merespons dengan cepat jika ada yang tidak beres di lingkungan mereka. Bintik hitam adalah salah satu tanda masalah. Dilansir dari The Spruce, Rabu 31/3/2021, langkah pertama dalam menangani bintik hitam pada daun anggrek adalah mendiagnosis masalahnya. Beberapa anggrek memiliki daun berbintik-bintik alami, jadi warnanya mungkin bercak daun juga bisa menandakan penyakit bakteri atau jamur. Gangguan jamur dan menyebabkan bercak daun, terutama jika tanaman dibiarkan terkena kelembaban pada malam yang dingin akan menjadi sebuah masalah yang serius jika dibiarkan. Baca juga Anggrek Layu? Periksa Kesalahan dalam Penyiramannya Ini Bahkan, penyakit ini mudah menular dan akan menyebar dari satu tanaman ke tanaman lainnya melalui percikan air. 1. Busuk hitam Bahaya bagi anggrek setiap kali cuaca hujan atau lembab untuk waktu yang lama, busuk hitam dapat dengan cepat menghancurkan seluruh tanaman jika dibiarkan. Disebabkan oleh salah satu atau kedua jamur Pythium ultimum dan Phytophthora cactorum, busuk hitam mempengaruhi berbagai jenis anggrek. 2. Infeksi jamur Jamur penyebab busuk hitam pada anggrek terdiri dari spora yang mampu bergerak sendiri-sendiri, disebut zoospora, yang berenang melalui air. Baca juga Cara Merawat Tanaman Anggrek di Dalam Ruangan Jika air itu kebetulan berada di atas daun anggrek, zoospora dapat menembus jaringan tanaman dan memulai tahap berikutnya dalam siklus hidupnya. Setelah ini terjadi, tanda-tanda infeksi yang terlihat, seperti bintik kecil, berair, dan tembus cahaya, serta dapat mengembang dengan cepat dan berubah menjadi coklat lalu hitam. Jika tidak dirawat, tanaman atau tanaman yang terkena dapat menginfeksi orang lain dan mungkin akan mati. Gejala Sesuai dengan namanya, busuk hitam muncul sebagai bintik hitam kehitaman atau lesi pada bagian tanaman yang terserang. Bintik hitam tersebut membesar dengan cepat dan dapat menyebar ke seluruh tanaman. Jika dibiarkan mencapai mahkota anggrek monopodial bertangkai tunggal, busuk akan mematikan tanaman. Daun anggrek yang terkena dapat menguning di sekitar area yang terinfeksi, dan lesi itu sendiri akan lunak dan mengeluarkan air saat ditekan. SHUTTERSTOCK/SVF74 Ilustrasi bunga anggrek. Pencegahan Pot, media, atau sumber air yang tidak steril, serta air yang disiram dari tanaman di dekatnya, semuanya merupakan cara yang sangat baik untuk menyebarkan jamur. Jika anggrek Anda berada di luar, pertahankan 90 cm hingga 120 cm di atas tanah untuk menghindari kontaminasi percikan. Baik di luar maupun di dalam, jangan biarkan daun anggrek Anda tetap basah untuk waktu yang lama. Sirkulasi udara yang baik di area tumbuh adalah kuncinya. Pada tanda-tanda pertama infeksi, pisahkan semua tanaman yang terkena untuk menghindari kontaminasi tanaman yang sehat. Baca juga 4 Penyakit yang Umum Menyerang Anggrek, Apa Saja? SHUTTERSTOCK/POJVISTAIMAGE Ilustrasi bunga anggrek. Potong akar Untuk menghentikan penyebaran busuk hitam pada anggrek Anda, mulailah potong bagian tanaman yang sakit. Buang bagian daun yang terinfeksi, atau seluruh daun jika perlu, untuk menghentikan penyebaran jamur. Tempatkan tanaman di area yang mendapat sirkulasi udara yang baik agar potongan mengering. Gunakan fungisida Setelah bagian tanaman yang terinfeksi dihilangkan, fungisida harus diterapkan untuk melindungi jaringan sehat yang tersisa. Kayu manis adalah fungisida yang sangat baik, dan kayu manis giling dapat diaplikasikan langsung dari stoples rempah-rempah langsung ke area terbuka di bagian tanaman yang terinfeksi telah dipotong. Membasahi tanaman yang terkena dengan fungisida juga merupakan pilihan lainnya untuk mengatasi penyakit ini. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Tidak ada yang mau bunga anggrek nan cantik itu layu atau bahkan mati. Sedikit terlihat bercak akan membuat pemiliknya bersedih. Untuk itu, anda perlu tahu lebih dalam mengenai hama yang mungkin menyerang anggrek tercinta anda, dengan begitu adapun dapat mengatasinya. § Gejala menempel pada pelepah daun; berwarna kemerahan jumlahnya banyak; bekas serangan berupa bercak hitam & merusak daun. § Pengendalian digosok dgn kapas & air sabun; apabila serangan sudah parah, harus disemprot oleh insektisida dgn dosis 2 cc/liter. § Gejala merusak akar & tunas muda yg disebabkan oleh cendawan. § Pengendalian pot direndam dalam air & ciptakan lingkungan bersih di sekitar rak/sebaiknya pot digantung. § Gejala pinggiran daun rusak dgn luka bergerigi tak beraturan. Utk jenis belalang berukuran kecil, perlu pengamatan cermat. § Pengendalian segera semprotkan insektisida yg bersifat racun kontak/yg sistematik; bila jumlahnya sedikit bisa langsung dimusnahkan/dibunuh. § Gejala menempel pada buku-buku batang & daun muda; menimbulkan bercak abu-abu dipermukaan daun & merusak bunga hingga bentuk bunga tidak menarik. § Pengendalian secara periodik & teratur pot anggrek disemprot insektisida. § Gejala kerusakan yg ditimbulkan seperti akibat semut; tapi tidak menyerang tunas daun. § Pengendalian perendaman dpt mengusir kutu babi dari pot anggrek. § Gejala menyerang lembaran daun anggrek. § Pengendalian dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai insektisida/dijebak dgn bubuk prusi. § Gejala bercak putih di bagian bawah daun; permukaan atas menjadi kuning & lama kelamaan daun mati. § Pengendalian bila sedikit cukup diambil dgn menggunakan isolatip lalu dibakar/menggosok daun dgn alkohol; apabila banyak maka perlu menggunakan insektisida dgn bahan aktif diazinon, dicofol. § Gejala yg terserang akan berlubang-lubang khusus kumbang penggerek batang kerusakannya berupa lubang di tengah batang & tidak nampak dari luar; Larvanya yg menetas dari telur merusak daun anggrek. § Pengendalian menyemprotkan tanaman yg diserang dgn menggunakan insektisida sistemik secara rutin; bersihkan pot dari kepompong & telur kumbang dgn jalan memindahkannya ke pot baru & media tanam yg baru pula. § Gejala menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga yg sedang mekar. § Pengendalian kalau jumlahnya sedikit 2–5 ekor dpt dibunuh dgn tangan; bila banyak dpt menggunakan insektisida sistemik; tanaman yg telah diserang sebaiknya dipisahkan dgn tanaman yg masih sehat. § Gejala menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga menyebabkan bintik putih/kuning; tanaman yg diserang lama kelamaan akan gundul & tidak berhijau daun lagi. § Pengendalian semprotkan insektisida yg sama seperti utk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang & trips. § Gejala daun menjadi kuning, tidak sehat, lalu berwarna coklat & mati. § Pengendalian seperti halnya membasmi ulat kumbang & trips. v Tungau Merah Tennuipalvus orchidarum Parf. Jenis-jenis yang dapat diserang hama ini adalah Phalaenopsis sp., Dendrobium sp., Orchidium sp., Vanda sp. dan Granatophyllium sp., kapas, kacang-kacangan, jeruk, dan gulma terutama golongan dikotil. Tungau sangat cepat berkembang biak dan dalam waktu singkat dapat menyebabkan kerusakan secara mendadak. Bagian tanaman yang diserang antara lain tangkai daun dan bunga. Tangkai yang diserang akan berwarna seperti perunggu. Pada permukaan atas daun terdapat titik/bercak berwarna kuning atau coklat, kemudian meluas dan seluruh daun menjadi kuning. Pada permukaan bawah berwarna putih perak dan bagian atas berwarna kuning semu. Pada tingkat serangan lanjut daun akan berbercak coklat dan berubah menjadi hitam kemudian gugur. Pada daun Phalaenopsis sp. mula-mula berwarna putih keperakan kemudian menjadi kuning. Hama ini dapat berjangkit baik pada musim hujan maupun musim kemarau, namun umumnya serangan meningkat pada musim kemarau, sedangkan pada musim hujan serangan berkurang karena terbawa air. Kerusakan dapat terjadi mulai dari pembibitan. Tungau berwarna merah, berukuran sangat kecil yaitu 0,2 mm sehingga sukar untuk dilihat dengan mata telanjang. Tungau dapat dijumpai pada daun, pelepah daun dan bagian-bagian tersembunyi lainnya. Telur tungau berwarna merah, bulat dan diletakkan membujur pada permukaan atas daun. v Kumbang Gajah Orchidophilus aterrimu. Jenis anggrek yang diserang adalah anggrek epifit antara lain Arachnis sp., Cattleya sp., Coelogyne sp., Cypripedium sp., Dendrobium sp., Cymbidium sp., Paphiopedilum sp., Phalaenopsis sp., Renanthera sp., dan Vanda sp. Kumbang bertelur pada daun atau lubang batang tanaman. Kerusakan terjadi karena larvanya menggerek daun dan memakan jaringan di bagian dalam batang sehingga mengakibatkan aliran air dan hara dari akar terputus serta daun-daun menjadi kuning dan layu. Kerusakan pada daun menyebabkan daun berlubang-lubang. Larva juga menggerek batang umbi, pucuk dan batang untuk membentuk kepompong, sedangkan kumbang dewasa memakan epdermis/permukaan daun muda, jaringan/tangkai bunga dan pucuk/kuntum sehingga dapat mengakibatkan kematian bagian tanaman yang dirusak. Serangan pada titik tumbuh dapat mematikan tanaman. Pada pembibitan Phalaenopsis sp. dapat terserang berat hama ini. Seangan kumbang gajah dapat terjadi sepanjang tahun, tetapi paling banyak terjadi pada musim hujan, terutama pada awal musim hujan tiba. Kumbang berwarna hitam kotor/tidak mengkilap dengan ukuran bervariasi 3,5-7 mm termasuk moncong. Kumbang bertelur pada daun atau lubang pada batang tanaman. Larva menggerek ke jaringan batang atau masuk ke pucuk/kuncup dan tangkai sampai menjadi pupa. Fase larva ulat, pupa kepompong sampai dewasa kumbang berlangsung dalam pseudobulb. Larva yang baru menetas menggerek pseudobulb, makan dan tinggal di dalam pseudobulb tersebut. Pupa terbungkus oleh sisa makanan dan terletak di rongga bekas gerekan di dalam pseudobulb. v Kumbang Penggerek Omobaris calanthes Mshl. Jenis anggrek yang diserang terutama adalah anggrek tanah terutama jenis Calanthe sp. dan Phajus sp. Berbeda dengan kumbang gajah, larva kumbang ini menggerek masuk ke jaringan akar/umbi, pucuk dan tangkai bunga sehingga dinding gerekan menjadi hitam. Sedangkan kumbang dapat dijumpai di bagian tengah tanaman di antara daun bawah. Serangga membuat sejumlah lubang, sering kali berbaris di daun dan juga tunas utama yang masih terlipat yang kemudian dapat patah dan mati. Pada tahap awal sering kali merusak akar tanaman dan pada saat bunga masih kuncup. Serangan berat menyebabkan tanaman terlihat merana dan dapat mematikan tanaman anggrek secara keseluruhan. Pertumbuhan larva dapat mencapai panjang 5 mm. v Kumbang Penggerek Akar Diaxenes phalaenopsidis Fish. Larva maupun kumbang ini dapat menyerang tanaman anggrek Renanthera sp., Vanda sp., Dendrobium sdp., Oncidium sp. dan lebih khusus anggrek Phalaenopsis sp. Larva menggerek akar sehingga akar mengering dan dapat mengakibatkan kematian. Larva juga menyerang bunga. Kerusakan yang diakibatkan oleh hama ini akan sangat berat jika tidak segera dikendalikan. Telur berwarna hijau terang dengan panjang 2,4 mm dan diletakkan di bawah kutikula akar. Larva berwarna kuning dan membentuk pupa dalam suatu kokon yang berserabut/berserat padat. Kumbang dapat hidup sampai 3 bulan dan daur hidup mencapai 50-60 hari. Pada siang hari kumbang ini bersembunyi dan pada malam hari memakan daun bagian atas dan meninggalkan potongan/bekas gerekan yang tidak beraturan di permukaan. v Kumbang Penggerek Oulema = Lema pectoralis Baly. Arachnis sp., Grammatophyllum sp., Vanda sp., Phalaenopsis sp., Calanthes sp. dan kadang-kadang menyerang Dendrobium sp. Larva membuat lubang pada daun, akar, kuntum bunga dan bunga. Serangga dewasa juga dapat memakan daun. Kumbang berwarna hijau kekuningan. Tubuhnya diselubungi busa yang berwarna hijau tua. Larvanya membuat lubang pada daun, akar, kuntum bunga dan bunganya. Kumbang mempunyai tipe criocerin sepanjang punggung dan pronotum yang sempit. Serangga dari famili ini berasosiasi dengan rumput-rumputan dan monokotiledon lain. Larva yang semula berwarna abu-abu, dengan meningkatnya umur, akan berubah menjadi kuning. Tubuh larva senantiasa tertutup oleh kotorannya sendiri. Telur diletakkan terpisah-pisah pada bunga dan petiola. Telur berwarna kuning kehijauan dengan panjang 1,25 mm. Larva yang baru menetas membawa kulit telur di punggungnya. Daur hidup mencapai 30 hari. v Kutu Perisai Parlatoria proteus Curt. Kutu ibi tersebar luas dan terutama dijumpai pada tanaman anggrek Dendrobium sp., Renanthera sp., Vanda sp. dan jenis-jenis anggrek tanah, dan palem. Tanaman yang terserang berwarna kuning merana, kadang-kadang daun berguguran. Kutu mempunyai perisai berwarna coklat merah berukuran + 1,5 mm, kutu dewasa berwarna gelap berbentuk bulat, pipih, melekat pada bagian tanaman terserang. Telurnya diletakkan di bawah perisai/tempurung, sehingga tidak terlihat dari atas. Larva tidak bertungkai, berbentuk bulat. Kutu dewasa betina tidak bersayap sedangkan yang jantan bersayap. Pengorok Daun Gonophora xanthomela = Agonita spathoglottis Hama ini menyerang jenis-jenis anggrek Phalaenopsis amabilis, Vanda tricolor, V. coerulea, Arundina sp. dan Aspathoglottis sp. Lava mengorok bagian dalam daun dan meninggalkan bagian epidermis sehingga daun tampak transparan. Serangan berat terjadi pada musim hujan. Kumbang berukuran 6 mm, terdapat tanda hitam dan oranye. Telur diletakkan pada permukaan bawah daun dan ditutupi kotoran.

hama tanaman anggrek yang menyerang lembaran daun anggrek yaitu